BELAJAR, MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Belajar
Sesungguhnya,
belajar adalah ciri khas manusia’ sehingga manusia dapat dibedakan dengan
binatang. Belajar dilakukan manusia seumur hidupnya dengan maksud tertentu,
kapan saja dan dimana saja, baik disekolah, kelas, jalanan, dan dalam waktu yang
tidak ditentukan sebelumnya.[1]
Belajar
terjadi ketika ada interaksi antara individu dan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah buku, alat peraga dan
alam sekitar. Adapun lingkungan pembelajaran adalah lingkungan yang merangsang
dan menantang jiwa untuk belajar.[2]
Berikut adalah definisi belajar menurut para ahli:
1.
Menurut
Gage, belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunyaakibat
dari pengalaman.
2.
Menurut
Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif.
3.
Menurut
Robert M Gagne, belajar adalah suatu proses adalah yang kompleks dan hasil
belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang
berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
B. Pengertian
Mengajar
Mengajar
meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Pada hakekatnya merupakan
suatu proses, yaitu proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada
di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan
proses belajar. Pada tahap berikutnya, mengajar adalah proses memberikan
bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar.
Apabila
hakikat belajar mengajar adalah perubahan, hakikat belajar mengajar adalah
proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Agar proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, dibutuhkan metode atau strategi mengajar yang
tepat, sesuai dengan kapasitas siswa.
C.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang
sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru
untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang
dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk
tercapainya suatu tujuan, yaitu: tercapainya tujuan kurikulum.[3]
Menurut aliran behavioristik, pembelajaran adalah usaha
guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau
stimulus. Aliran kognitif, mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami
sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono, 2000: 24). Adapun aliran humanistik,
mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk
memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan
kemampuannya. (Sugandi, 2004 : 9).
Salah satu sasaran
pembelajaran adalah membangun gagasan saintifik setelah siswa berinteraksi
dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya,
semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam
wujud skemata. Dari pengetahuan dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan
informasi yang bersala dari lingkungannya dalam rangka mengostruksi
interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru
memberikan permasalahan yanhg relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
sudah ada sebelumnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan
menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,proses belajar
mengajar berpusat pada siswa.
[1] Oemar Hamalik. Prencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. (Bumi Aksara : Jakarta. 2004). Hlm. 154
[2] Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. ( CV Pustaka
Setia: Bandung. 2011). Hlm 17
[3] Isriani Hardini, dkk.
Startegi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan Implementasi). (Familia”
Group Relasi Inti Media” :Yogyakarta, 2012). Hlm. 10
0 komentar:
Posting Komentar